Saturday 7 November 2015

KEKAYAAN ALAM SULAWESI UTARA

Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah yang sangat potensial dilihat dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia dengan jumlah penduduk sebanyak 2.175.808 jiwa (sesuai data Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara tahun 2007). Adapun potensi sumber daya alam dapat dijelaskan sebagai berikut:


Buah Nanas

       Pengusahaan pertanian tanaman pangan meliputi padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan. Padi sawah dengan irigasi teknis dan setengah teknis umumnya ditanam 2 kali setahun; tanaman palawija meliputi jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang hijau di tanam di tegalan, di pekarangan atau dibawah pohon kelapa secara monokultur, dikultur atau polikultur.






Perkebunan Kacang Kawangkoan

     Tanaman sayur-sayuran diusaha- kan di dataran tinggi dan yang terluas terdapat di Kabupaten Minahasa seperti Tomohon, Langowan dan Modoinding. Sementara tanaman buah-buahan yang dibudidayakan oleh masyarakat petani antara lain rambutan, pepaya dan mangga umumnya di daerah Dimembe Minahasa, serta salak di daerah Ratahan Minahasa dan Tagulandang Satal.






Perkebunan Hortikultura Modoinding Kab. Minsel

     Hasil utama Sulawesi Utara bersumber dari tanaman perkebunan yang memegang peranan dan melibatkan hajat hidup sebagian besar masyarakat di daerah ini.
     Sekitar 70 % mata pencaharian dan pendapatan masyarakat berasal dari tanaman perkebunan seperti Kelapa, Cengkeh, Pala, Vanili, Coklat dan lainnya. Sekitar 60% dari seluruh luas tanaman perkebunan yang adalah perkebunan kelapa dilakukan baik dalam perkebunan besar maupun perkebunan kecil. Tanaman Pala diusahakan petani terutama di Pulau Siau Kabupaten Sangihe Talaud dan daerah Tonsea Kabupaten Minahasa. Tanaman pala ini merupakan komoditas ketiga terbesar sesudah kelapa dan cengkeh
    Tanaman Pala diusahakan petani terutama di Pulau Siau Kabupaten Sangihe Talaud dan daerah Tonsea Kabupaten Minahasa. Tanaman pala ini merupakan komoditas ketiga terbesar sesudah kelapa dan cengkeh.
      Vanili merupakan salah satu komoditas perkebunan yang belum lama dikembangkan di daerah ini, namun mempunyai perkembangan yang cukup cerah karena merupakan komoditas ekspor dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Tanaman perkebunan lainnya seperti kopi, coklat, jambu mente, lada, pala, jahe, kayu manis, dan kapulaga pengembangannya masih kecil dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya di daerah ini.

Peternakan

      Jenis ternak utama yang dipelihara oleh masyarakat Sulawesi Utara adalah sapi, babi, kambing, ayam, itik, dan kuda, sekaligus merupakan jenis ternak yang paling banyak dijumpai. Tujuan utama pemeliharaan ternak umumnya untuk memperoleh produksi daging dan telur walaupun sementara ini hanya untuk mencukupi kebutuhan lokal.
     Kecuali sapi, selain dibutuhkan dagingnya sebagai protein hewani juga berfungsi sebagai pengganti mesin ataupun manusia dibidang ketenagakerjaan sektor pertanian, transportasi dan pariwisata.
    Ternak kuda selain fungsi utamanya sebagai alat/binatang penarik kendaraan tradisional bendi, pedati dan gerobak, juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam olahraga pacuan kuda yang sangat digemari masyarakat Sulawesi Utara.
     Peternakan babi pada umumnya dipelihara masyarakat Minahasa, sementara ternak Kambing umumnya dipelihara oleh masyarakat di daerah Bolaang Mongondow.
      Ternak unggas berupa itik, dan burung puyuh hampir merata keberadaannya di daerah ini, terutama ayam kampung dan itik, sedangkan produksinya b erupa daging dan telur merupakan konsumsi rumah tangga disamping sebagai pendapatan tambahan. Peternakan ayam secara profesional telah berkembang yang diusahakan oleh perusahaan ataupun perorangan.

Perikanan Sulawesi Utara

      Perikanan laut Sulawesi Utara mempunyai potensi yang cukup tinggi terutama pada beberapa jenis ikan dan hasil laut lainnya yang dapat dikelola secara ekonomis untuk kebutuhan lokal maupun ekspor. Penangkapan ikan di laut telah mengarah pada penggunaan motorisasi walaupun sebagian besar nelayan masih menggunakan cara tradisional.
       Jenis ikan yang terdapat di perairan Sulawesi Utara adalah ikan Tuna, Cakalang, Tongkol, Lolosi, Ekor Kuning, sedangkan ikan yang berkulit keras seperti Udang, Kepiting, Rajangan, dan berkulit lunak terdiri dari Cumi-Cumi, Kepiting, Penyu, dan Teripang Laut.
       Hasil laut lainnya yang perkembangannya mempunyai masa depan yang cerah adalah Rumput Laut, Mutiara Laut dan Biota Laut lainnya yang pengusahaannya telah dibudidayakan secara profesional.
       Unit-unit penangkapan ikan yang ada di Sulawesi Utara selain Kota Bitung juga terdapat pusat-pusat penangkapan lainnya seperti; Dagho di Sangihe, Labuan Uki dan Kotabunan Molibagu di Kabupaten Bolaang Mongondow.
        Pemeliharaan ikan di darat terdapat di kolam, empang, tambak, dan sawah sedangkan penangkapan ikan dilakukan di sungai, kali dan danau. Jenis-jenis ikan tawar yang ada dan terdapat di Sulawesi Utara adalah ikan mas, mujair, nila, payangka, udang dan jenis lainnya.

Hutanan Sulawesi Utara

      Luas Kawasan Hutan di Provinsi Sulawesi Utara saat ini berkisar 1.877.220 Ha. Menurut Tata Guna Hutan, Provinsi Sulawesi Utara terbagi atas fungsi sebagai Hutan Lindung, hutan Suaka Alam/Wisata, Hutan Produksi Tetap, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi dan Hutan Bakau.
        Jenis kayu bervariasi dari kayu kelas satu sampai kelas empat. Adapun jenis kayu dimaksud adalah kayu besi, meranti, linggua, cempaka, nantu, gopasa, agatis dan kayu lokal lainnya. Disamping itu juga terdapat hasil hutan ikutan yang mempunyai nilai ekonomi dan nilai tambah seperti rotan, damar, kayu manis, ijuk, daun woka dan lainnya.

Pertambangan Sulawesi Utara

        Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan, menunjukkan bahwa banyak terdapat singkapan-singkapan bahan galian yang berharga dengan deposit yang cukup besar antara lain:
1. Tembaga terdapat di Kab. Bolaang Mongondow, Kab.Minahasa, dan Kab. Sangihe Talaud;
2. Emas dan Perak terdapat di Kab. Sangihe Talaud, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa Utara, Kab. Minahasa Selatan dan Kab. Bolaang Mongondow;
3. Nikel dan Titanium terdapat di Kab. Sangihe Talaud;
4. Besi terdapat di Kab. Minahasa;
5. Mangan terdapat di Kab. Minahasa;
6. Bahan Baku Semen terdapat di Kab. Bolaang Mongondow;
7. Pasir Besi/ Hitam terdapat di Kab. Sangihe Talaud, Minahasa dan Gorontalo;
8. Belerang terdapat di Kab. Minahasa dan Kab. Bolaang Mongondow. Bahan galian lain yang juga banyak diolah adalah Kaolin yang terdapat di Toraget Minahasa. Sedangkan bahan galian C seperti pasir, batu, krikil, trass dan lainnya hampir merata keberadaannya di seluruh Sulawesi Utara. Bahan tambang yang saat ini cukup memberikan kontribusi kepada daerah adalah tambang emas yang dikelola oleh perusahaan dan perorangan.

Energi Sulawesi Utara

    Pembangunan sub sektor energi dan kelistrikan diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masyarakat konsumen.
     Disamping juga untuk memenuhi kebutuhan penyediaan listrik industri baik industri rumah tangga maupun industri yang berskala besar.
   Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (geothermal) di Lahendong Kabupaten Minahasa, dengan kapasitas sekitar 300 MW.


Perhubungan Udara

      Bandar Udara yang ada di Sulawesi Utara yaitu; Bandar Udara Sam Ratulangi (Manado), Bandar Udara Naha dan Melanguane (Sangihe Talaud). Bandar Udara Sam Ratulangi merupakan Bandar Udara utama di Sulawesi Utara yang berfungsi sebagai salah satu pelabuhan tujuan utama Indonesia serta pelabuhan transit untuk wilayah Sulawesi Utara dan wilayah-wilayah sekitar Sulawesi Utara seperti; Maluku, Maluku Utara, Irian Jaya dan Kalimantan.
      Bahkan saat ini setelah dikembangkannya fasilitas bandar udara baik runway yang dapat didarati oleh pesat sejenis Air Bus A.300 dan DC-10, serta pembangunan terminal utama yang representatif, maka Bandar Udara Sam Ratulangi telah menjadi salah satu Bandara Internasional di Indonesia.
       Saat ini jalur penerbangan internasional langsung yang dapat melalui Bandar Udara Sam Ratulangi adalah jalur Manado-Singapura, Manado-Davao, dan Manado-Taipeh. Disamping Bandar Udara Sam Ratulangi tersebut, Sulawesi Utara juga memiliki Bandar Udara khusus penerbangan lokal, seperti Pelabuhan Udara Naha dan Melangguane di Kabupaten Sangihe dan Talaud yang melayani penerbangan lokal.

Perhubungan Laut

       Hubungan transportasi laut dilakukan melalui Pelabuhan Lokal, Nusantara dan Pelabuhan Samudra/ Internasional. Pelabuhan Utama yang melayani perhubungan laut di Sulawesi Utara dan wilayah Indonesia Timur bahkan luar negeri adalah Pelabuhan Bitung. Saat ini fasilitas pelabuhan Bitung tengah dikembangkan terutama fasilitas bongkar muat peti kemas.
      Diharapkan pelabuhan Bitung kedepan akan berfungsi sebagai cargo consolidation centre di kawasan Asia Pasifik. Disamping itu saat ini sementara dibangun pelabuhan perikanan Bitung yang nantinya akan menjadi pintu keluar masuk perdagangan ikan di Sulawesi Utara. Pelabuhan Bitung dapat digunakan sepanjang tahun karena merupakan Pelabuhan Alam, dan dapat menampung jenis kapal sampai dengan 60.000 ton. Disamping Pelabuhan Bitung, di Provinsi Sulawesi Utara terdapat pula pelabuhan lainnya (lokal) yaitu; Pelabuhan Manado, Tahuna, Labuan Uki, Ulu Siau, Lirung, Kotabunan dan Belang.

      Di Sulawesi Utara terdapat objek-objek wisata yang cukup menarik dan sekarang ini sedang dikembangkan yaitu; Wisata Bahari antara lain;
1. Taman Laut Bunaken, Pulau Siladen, Mantehage dan hamparan Taman Laut di Sangihe Talaud, dan Bolaang Mongondow;
2. Wisata Alam antara lain; Taman Nasional Dumoga Bone di Bolaang Mongondow, Cagar Alam Tangkoko Batu Angus di Bitung, Danau Tondok, Gunung Ambang di Bolaang Mongondow dan Sumaru Endo di Danau Tondano;
3. Wisata Peninggalan Sejarah Budaya berupa Kuburan Tua/ Waruga di Sawangan, dan Gua Peninggalan Jepang di Kawangkoan;
4. Wisata Religi antara lain; Bukit Kasih dan Bukit Doa Pinaling;
5. Wisata Pantai antara lain; Pantai Tasik Ria, Pantai Kalasei, Pantai Hais, Pantai Kora-Kora dan Pantai Tanjung Merah di Minahasa, Pantai Molas di Manado, Pantai Molosing dan Labuan Uki di Bolaang Mongondow;
6. Wisata Pemandian Air Panas banyak tersebar di Minahasa bagian tengah seperti di Tondano, Remboken, Passo dan Langowan.
7. Wisata Tirta, untuk jenis wisata ini dapat dinikmati pada hampir semua sungai dan danau yang ada di daerah ini, seperti Danau Tondano dan DAS Tondano serta Danau Moat di Minahasa.
Untuk menunjang kinerja sektor pariwisata ini, terutama aktivitas turis yang berkunjung ke daerah ini baik wisatawan domestik maupun mancanegara, maka telah tersedia sarana dan prasarana seperti; Hotel

      Dengan menggunakan fasilitas yang ada seperti Bus, Sepeda Motor, serta berbagai fasilitas elektronik, maka PT. Pos dan Giro telah berhasil menjangkau seluruh Kecamatan di Daerah ini. Adapun jenis layanan yang ada yaitu; surat-menyurat, wesel pos, cek pos wisata, dll.










        Fasilitas telepon otomat kabel sudah menjangkau hampir semua wilayah di daerah ini bahkan dapat digunakan untuk hubungan ke luar negeri. Sementara dibeberapa lokasi yang belum memperoleh fasilitas telepon otomat, umumnya menggunakan SSB yang dimiliki oleh Kantor Pemerintah(Kecamatan), Swasta maupun perorangan. Di daerah ini juga telah dibangun stasiun telepon cellular, sehingga masyarakat dapat menggunakan fasilitas hand phone untuk beberapa jenis layanan seperti Satelindo, Indosat, Telk

No comments:

Post a Comment