Kebudayaan di Sulawesi Utara. Selain kaya akan sumber daya alam Sulawesi Utara juga kaya akan seni dan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang. Berbagai seni dan budaya dari berbagai suku yang ada di Provinsi Sulawesi Utara justru menjadikan daerah nyiur melambai semakin indah dan mempesona. Berbagai pentas seni dan budaya maupun tradisi dari nenek moyang memberikan warna tersendiri bagi provinsi yang terkenal akan kecantikan dan ketampanan nyong dan nona Manado.
Kabasaran adalah Tarian adat yang kebanyakan dibawakan oleh pria lengkap dengan senjata tajam berupa pedang atau tombak ini, sangat identik dengan gerakan yang meniru perkelahian ayam jantan.Menurut salah satu tokoh kebudayaan dari Minahasa, Jessy Wenas, Tarian Kabasaran adalah tarian adat untuk perang atau tarian untuk mengawal salah satu tokoh adat penting di Minahasa.
Tarian ini sebenarnya adalah tarian sakral. Tarian ini ditarikan secara turun temurun oleh generasi penari Kabasaran. Jika dalam upacara adat Minahasa, Kabasaran adalah prajurit adat yang memiliki otoritas penuh dalam jalannya sebuah upacara adat, mereka dulunya bisa membunuh atau mengusir si jahat yang mengganggu upacara
Asal Usul Tari Kabasaran
Tarian ini merupakan tarian keprajuritan tradisional
Minahasa, yang diangkat dari kata; Wasal, yang berarti ayam jantan yang
dipotong jenggernya agar sang ayam menjadi lebih garang dalam bertarung.
Gerakan-Gerakan Dalam Tari Kabasaran
Bentuk dasar dari tarian ini adalah sembilan jurus pedang
(santi) atau sembilan jurus tombak (wengkouw) dengan langkah kuda-kuda
4/4 yang terdiri dari dua langkah ke kiri, dan dua langkah ke kanan.
Tiap penari kabasaran memiliki satu senjata tajam yang merupakan warisan
dari leluhurnya yang terdahulu, karena penari kabasaran adalah penari
yang turun temurun.
Alat musik yang digunakan
Tarian ini diiringi oleh suara tambur dan / atau gong
kecil. Alat musik pukul seperti Gong, Tambur atau Kolintang disebut “Pa ‘
Wasalen” dan para penarinya disebut Kawasalan, yang berarti menari
dengan meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang bertarung, hampir
mirip dengan tarian Cakalele dari Maluku.
Tari maengket adalah seni tarian rakyat Minahasa di Kota Manado yang merupakan tarian dan disertai nyanyian dengan diiringi gendang atau tambur. Asal – usul tari Maengket kala dulu Nenek Moyang di Minahasa hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakan-gerakan yang hanya sederhana, maka Tari Maengket terdiri dari 3 babak, yaitu : – Maowey Kamberu – Marambak – Lalayaan.
No comments:
Post a Comment